Wednesday, October 5, 2011

Ada Apa Dengan Cinta?Film Lawas Yang Gak Ada Matinya

Entah mengapa, beberapa hari lalu, saya jadi kepingin banget nonton film lawas Ada Apa Dengan Cinta?(AADC). Kiri kanan tanya file fimnya ma teman-teman gak ada yang punya, beruntung ada seorang teman yang berbaik hati mau meminjamkan kasetnya.



Film yang sempat booming di awal tahun 2000an ini emang keren abis. Selain Petualangan Sherina, film yang dibintangi Dian Sastrowardowo dan aktor cakep Nicolas Saputra didaulat sebagai film yang menandai kebangkitan film Indonesia yang sempat mati suri beberapa tahun sebelumnya. Ceritanya simpel, tentang romansa sepasang remaja yang awalnya saling membenci dan akhirnya saling jatuh cinta. AADC merepresentasikan kehidupan remaja pada umumnya. Ceria, labil dan tentu saja....jatuh cinta. Settingnya juga klasik, setting sekolahan. Gak heran memang, kisah kasih di sekolah adalah kisah klasik yang emang gak ada matinya. Dari jaman paramitha rusady, hingga kini.

Film ini muncul bersamaan dengan awal masa pubertas saya sepuluh tahun yang lalu. Waktu itu saya mulai tau membedakan cowok cakep dan tidak cakep, dan Nicholas Saputra merupakan cowok paling cakep se indonesia (menurut saya) kala itu..hoho..

Cakepnyaaaaaaaa....tuing..tuing...:D


Cinta dan Benci emang beda tipis

Gara-gara film ini, demam Cinta Rangga menyebar ke seantero negeri. Mulai dari gaya berpakaian si Cinta (ingat gak dulu disekolahan sempat ngetrend pake kaos kaki selutut a la cinta n the genk?) Rambut dipanjangin, pake bandana and sepatu pink dan tentu saja kipas-kipas centil yang dibawa kesana kemari. Anak-anak cewek sok-sok'an nge geng kesana-kemari, 
Cowok -cowok sok-sok an cool a la Si Rangga.
Saya??sok-sok'an ngerti sastra. Gara-gara film ini saya jadi tertarik baca sastra, baca puisi-pusinya Om Chairil Anwar (meski saya gak ngerti maksudnya, hehe)sampe-sampe berniat mencari bukunya Syuman Djaya AKU yang jadi salah satu property utama di film ini. hahaa. 
Saya juga ingat, gara-gara film ini, salah atu kakak kelas saya waktu SMA bernama Razak( yang Pedeee banget) mengganti namanya menjadi Rangga. Bahkan di kursi kelasnya pun ia menulis"Kursi Ini Milik Rangga". Hedeuuww...anak-anak satu sekolah sampe shock dibuatnya lantaran gayanya yg kepedean a la Rangga (sementara secara fisik jauuhhh banget dari si Nicolas Saputra)#mudah-mudahan kakak kelas saya itu gak baca tulisan ini
Cinta and The Gank (Gadis-gadis jadi suka nge-geng gara2 film ini)

Secara tak langsung film ini memperkenalkan sastra pada generasi muda. Tau sendiri kan?betapa tak tertariknya generasi muda saat ini pada yang namanya sastra? Kalo bukan terdapat di pelajaran Bahasa Indonesia, mana mau anak sekarang belajar tentang sastra? Sastra itu kuno, sangat baheula. Begitu mungkin anggapan anak-anak muda jaman sekarang. Padahal karya sastra itu sangat membantu melestarikan bahasa Indonesia.

Dengan cerdas, Rudi Soejarwo menyisipkan hal ini di antara kisah cinta Cinta dan Rangga, dan see??saya jadi sok-sok'an suka sastra. #lol

Ingat gak puisi-puisi ini??

kulari ke hutan kemudian teriakku
kulari ke pantai kemudian menyanyiku
sepi.. sepi,, sendiri, aku benci
aku ingin bingar, aku ingin di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai!
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera..
atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?


dan yang satu ini...

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karena cinta
atas dirinya digenangi air racun jingga
adalah…
wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya?
meninggalkan hati untuk dicaci
percaya…
sampai darah ke lututpun aku tak percaya
lalu…
rumput tersabit
sekali ini aku lihat karya Surga
dari mata seorang hawa
percaya…
tak tahu…
ada apa dengan cinta?
dan aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu!
itu saja.


Beuhh..cakep banget ya kata-katanya?


Sukses film ini bisa dilihat dari penghargaan yang diperolehnya. Di ajang piala citra, Dian Sastro dan Nicolas Saputra mendapat banyak penghargaan. Bahkan melejitkan nama mereka dan menjadi Aktris dan Aktor papan atas Indonesia. Banyak orang berpendapat, gak ada film remaja Indonesia yang menyamai AADC. Saya sih stuju-stuju aja. Lha emang betul kok. Film Heartnya Acha-Irwansyah yang booming tahun 2006 pun gak ada apa-apanya menurut saya dibandingkan film yang satu ini. Eifell I'm in Love?alahh...lewatt..

Hingga saat ini,Ada Apa Dengan Cinta? Masih menempati urutan film remaja terfavorit versi saya dan mungkin juga anda.:D

Kiss as goodbye #Adegan 17+

2 comments:

Wednesday, October 5, 2011

Ada Apa Dengan Cinta?Film Lawas Yang Gak Ada Matinya

Entah mengapa, beberapa hari lalu, saya jadi kepingin banget nonton film lawas Ada Apa Dengan Cinta?(AADC). Kiri kanan tanya file fimnya ma teman-teman gak ada yang punya, beruntung ada seorang teman yang berbaik hati mau meminjamkan kasetnya.



Film yang sempat booming di awal tahun 2000an ini emang keren abis. Selain Petualangan Sherina, film yang dibintangi Dian Sastrowardowo dan aktor cakep Nicolas Saputra didaulat sebagai film yang menandai kebangkitan film Indonesia yang sempat mati suri beberapa tahun sebelumnya. Ceritanya simpel, tentang romansa sepasang remaja yang awalnya saling membenci dan akhirnya saling jatuh cinta. AADC merepresentasikan kehidupan remaja pada umumnya. Ceria, labil dan tentu saja....jatuh cinta. Settingnya juga klasik, setting sekolahan. Gak heran memang, kisah kasih di sekolah adalah kisah klasik yang emang gak ada matinya. Dari jaman paramitha rusady, hingga kini.

Film ini muncul bersamaan dengan awal masa pubertas saya sepuluh tahun yang lalu. Waktu itu saya mulai tau membedakan cowok cakep dan tidak cakep, dan Nicholas Saputra merupakan cowok paling cakep se indonesia (menurut saya) kala itu..hoho..

Cakepnyaaaaaaaa....tuing..tuing...:D


Cinta dan Benci emang beda tipis

Gara-gara film ini, demam Cinta Rangga menyebar ke seantero negeri. Mulai dari gaya berpakaian si Cinta (ingat gak dulu disekolahan sempat ngetrend pake kaos kaki selutut a la cinta n the genk?) Rambut dipanjangin, pake bandana and sepatu pink dan tentu saja kipas-kipas centil yang dibawa kesana kemari. Anak-anak cewek sok-sok'an nge geng kesana-kemari, 
Cowok -cowok sok-sok an cool a la Si Rangga.
Saya??sok-sok'an ngerti sastra. Gara-gara film ini saya jadi tertarik baca sastra, baca puisi-pusinya Om Chairil Anwar (meski saya gak ngerti maksudnya, hehe)sampe-sampe berniat mencari bukunya Syuman Djaya AKU yang jadi salah satu property utama di film ini. hahaa. 
Saya juga ingat, gara-gara film ini, salah atu kakak kelas saya waktu SMA bernama Razak( yang Pedeee banget) mengganti namanya menjadi Rangga. Bahkan di kursi kelasnya pun ia menulis"Kursi Ini Milik Rangga". Hedeuuww...anak-anak satu sekolah sampe shock dibuatnya lantaran gayanya yg kepedean a la Rangga (sementara secara fisik jauuhhh banget dari si Nicolas Saputra)#mudah-mudahan kakak kelas saya itu gak baca tulisan ini
Cinta and The Gank (Gadis-gadis jadi suka nge-geng gara2 film ini)

Secara tak langsung film ini memperkenalkan sastra pada generasi muda. Tau sendiri kan?betapa tak tertariknya generasi muda saat ini pada yang namanya sastra? Kalo bukan terdapat di pelajaran Bahasa Indonesia, mana mau anak sekarang belajar tentang sastra? Sastra itu kuno, sangat baheula. Begitu mungkin anggapan anak-anak muda jaman sekarang. Padahal karya sastra itu sangat membantu melestarikan bahasa Indonesia.

Dengan cerdas, Rudi Soejarwo menyisipkan hal ini di antara kisah cinta Cinta dan Rangga, dan see??saya jadi sok-sok'an suka sastra. #lol

Ingat gak puisi-puisi ini??

kulari ke hutan kemudian teriakku
kulari ke pantai kemudian menyanyiku
sepi.. sepi,, sendiri, aku benci
aku ingin bingar, aku ingin di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai!
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera..
atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?


dan yang satu ini...

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karena cinta
atas dirinya digenangi air racun jingga
adalah…
wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya?
meninggalkan hati untuk dicaci
percaya…
sampai darah ke lututpun aku tak percaya
lalu…
rumput tersabit
sekali ini aku lihat karya Surga
dari mata seorang hawa
percaya…
tak tahu…
ada apa dengan cinta?
dan aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu!
itu saja.


Beuhh..cakep banget ya kata-katanya?


Sukses film ini bisa dilihat dari penghargaan yang diperolehnya. Di ajang piala citra, Dian Sastro dan Nicolas Saputra mendapat banyak penghargaan. Bahkan melejitkan nama mereka dan menjadi Aktris dan Aktor papan atas Indonesia. Banyak orang berpendapat, gak ada film remaja Indonesia yang menyamai AADC. Saya sih stuju-stuju aja. Lha emang betul kok. Film Heartnya Acha-Irwansyah yang booming tahun 2006 pun gak ada apa-apanya menurut saya dibandingkan film yang satu ini. Eifell I'm in Love?alahh...lewatt..

Hingga saat ini,Ada Apa Dengan Cinta? Masih menempati urutan film remaja terfavorit versi saya dan mungkin juga anda.:D

Kiss as goodbye #Adegan 17+

2 comments:

Blogger templates

Free Cloud Cursors at www.totallyfreecursors.com
Kegagalan selalu membangkitkan rasa penasaran. Menyerah berarti berbuat kekonyolan. Bangkit, berlari dan teruslah berjuang! (rfs)

Wednesday, October 5, 2011

Ada Apa Dengan Cinta?Film Lawas Yang Gak Ada Matinya

Entah mengapa, beberapa hari lalu, saya jadi kepingin banget nonton film lawas Ada Apa Dengan Cinta?(AADC). Kiri kanan tanya file fimnya ma teman-teman gak ada yang punya, beruntung ada seorang teman yang berbaik hati mau meminjamkan kasetnya.



Film yang sempat booming di awal tahun 2000an ini emang keren abis. Selain Petualangan Sherina, film yang dibintangi Dian Sastrowardowo dan aktor cakep Nicolas Saputra didaulat sebagai film yang menandai kebangkitan film Indonesia yang sempat mati suri beberapa tahun sebelumnya. Ceritanya simpel, tentang romansa sepasang remaja yang awalnya saling membenci dan akhirnya saling jatuh cinta. AADC merepresentasikan kehidupan remaja pada umumnya. Ceria, labil dan tentu saja....jatuh cinta. Settingnya juga klasik, setting sekolahan. Gak heran memang, kisah kasih di sekolah adalah kisah klasik yang emang gak ada matinya. Dari jaman paramitha rusady, hingga kini.

Film ini muncul bersamaan dengan awal masa pubertas saya sepuluh tahun yang lalu. Waktu itu saya mulai tau membedakan cowok cakep dan tidak cakep, dan Nicholas Saputra merupakan cowok paling cakep se indonesia (menurut saya) kala itu..hoho..

Cakepnyaaaaaaaa....tuing..tuing...:D


Cinta dan Benci emang beda tipis

Gara-gara film ini, demam Cinta Rangga menyebar ke seantero negeri. Mulai dari gaya berpakaian si Cinta (ingat gak dulu disekolahan sempat ngetrend pake kaos kaki selutut a la cinta n the genk?) Rambut dipanjangin, pake bandana and sepatu pink dan tentu saja kipas-kipas centil yang dibawa kesana kemari. Anak-anak cewek sok-sok'an nge geng kesana-kemari, 
Cowok -cowok sok-sok an cool a la Si Rangga.
Saya??sok-sok'an ngerti sastra. Gara-gara film ini saya jadi tertarik baca sastra, baca puisi-pusinya Om Chairil Anwar (meski saya gak ngerti maksudnya, hehe)sampe-sampe berniat mencari bukunya Syuman Djaya AKU yang jadi salah satu property utama di film ini. hahaa. 
Saya juga ingat, gara-gara film ini, salah atu kakak kelas saya waktu SMA bernama Razak( yang Pedeee banget) mengganti namanya menjadi Rangga. Bahkan di kursi kelasnya pun ia menulis"Kursi Ini Milik Rangga". Hedeuuww...anak-anak satu sekolah sampe shock dibuatnya lantaran gayanya yg kepedean a la Rangga (sementara secara fisik jauuhhh banget dari si Nicolas Saputra)#mudah-mudahan kakak kelas saya itu gak baca tulisan ini
Cinta and The Gank (Gadis-gadis jadi suka nge-geng gara2 film ini)

Secara tak langsung film ini memperkenalkan sastra pada generasi muda. Tau sendiri kan?betapa tak tertariknya generasi muda saat ini pada yang namanya sastra? Kalo bukan terdapat di pelajaran Bahasa Indonesia, mana mau anak sekarang belajar tentang sastra? Sastra itu kuno, sangat baheula. Begitu mungkin anggapan anak-anak muda jaman sekarang. Padahal karya sastra itu sangat membantu melestarikan bahasa Indonesia.

Dengan cerdas, Rudi Soejarwo menyisipkan hal ini di antara kisah cinta Cinta dan Rangga, dan see??saya jadi sok-sok'an suka sastra. #lol

Ingat gak puisi-puisi ini??

kulari ke hutan kemudian teriakku
kulari ke pantai kemudian menyanyiku
sepi.. sepi,, sendiri, aku benci
aku ingin bingar, aku ingin di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai!
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera..
atau aku harus lari ke hutan, belok ke pantai?


dan yang satu ini...

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karena cinta
atas dirinya digenangi air racun jingga
adalah…
wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan
ada apa dengannya?
meninggalkan hati untuk dicaci
percaya…
sampai darah ke lututpun aku tak percaya
lalu…
rumput tersabit
sekali ini aku lihat karya Surga
dari mata seorang hawa
percaya…
tak tahu…
ada apa dengan cinta?
dan aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu!
itu saja.


Beuhh..cakep banget ya kata-katanya?


Sukses film ini bisa dilihat dari penghargaan yang diperolehnya. Di ajang piala citra, Dian Sastro dan Nicolas Saputra mendapat banyak penghargaan. Bahkan melejitkan nama mereka dan menjadi Aktris dan Aktor papan atas Indonesia. Banyak orang berpendapat, gak ada film remaja Indonesia yang menyamai AADC. Saya sih stuju-stuju aja. Lha emang betul kok. Film Heartnya Acha-Irwansyah yang booming tahun 2006 pun gak ada apa-apanya menurut saya dibandingkan film yang satu ini. Eifell I'm in Love?alahh...lewatt..

Hingga saat ini,Ada Apa Dengan Cinta? Masih menempati urutan film remaja terfavorit versi saya dan mungkin juga anda.:D

Kiss as goodbye #Adegan 17+

2 comments: