Sunday, March 27, 2011

Musim Semi di Illinois #Catatan Perjalanan Singkat di Kampung Abraham Lincoln Part I

Pada suatu malam di musim panas,bulan oktober ,1871, sebuah percikan api kecil berujung malapetaka terjadi di sebuah lumbung kecil milik pasangan O’leary,di sudut kota Chicago, Illinois. Kala itu, Chicago masih berumur sangat muda, tidak semodern saat ini. Kebanyakan bangunannya masih terbuat dari kayu. Percikan apa itu merembes ke rumah-rumah sekitarnya sehingga berujung pada tragedy besar yang di kenal dengan sebutan”The GREAT FIRE CHICAGO’ dan tercatat sebgai salah satu kebakaran terhebat dalam sejarah. Ratusan orang tewas, ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Selama berhari-hari kota itu menjadi lautan api. Chicago lumpuh total, orang-orang kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta benda. Saudagar kaya berubah jadi pengemis miskin berpakaian compang-comping, tingkat kriminalitas meningkat dratis sejak saat itu. Namun kota itu tidak ‘mati’.Sebab beratus tahun kemudian, Chicago menjelma sebagai salah satu kota termodern dan terkenal di dunia.

Chicago, It's America!

Mendengar kata Chicago, semua orang pasti tahu bahwa kata itu menunjuk pada sebuah kota di Amerika Serikat. Chicago telah lama digambarkan di film-film barat, dijadikan lokasi syuting video klip, disebutkan di buku sejarah dan lain sebagainya. Chicago merupakan kota terbesar di Illinois. Illinois sangat lekat dengan nama-nama orang terkenal, sebut saja Abraham Lincoln, presiden ke 16 AS, dan Barrack Obama, yang sebelum menjadi presiden ke 44 AS, dikenal sebagai’sang senator dari Illinois. Juga Al-Capone, si mafia yang namanya terkenal di antara para gangster.

Saya menyebutnya sebagai sebuah keberuntungan, ketika saya dan ke 18 teman dari Indonesia bisa berkunjung ke kota terbesar ke – 3 di Amerika serikat itu. Menikmati musim semi di kota kosmopolitan dengan gedung-gedung pencakar langit yang berarsitektur luar biasa, dengan orang-orang yang berlalu lalang di pusat kota. Hiruk pikuknya benar-benar terasa. 

Di Chicago, Untuk pertama kalinya sejak saya tiba di AS, saya benar-benar merasa sedang berada di Amerika.

I80 Derajat: Antara Chicago & Ames

Ames adalah sebuah kota kecil disebelah utara Des Moines, ibukota Iowa. Dari Ames, dibutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai Chicago dengan mobil. Kehidupan Ames dan Chicago sangat berbeda 180 derajat. Di Ames, tidak ada hiruk pikuk seperti di Chicago. Chicago, seperti umumnya kota besar di dunia, memiliki tingkat kriminalitas yang cukup tinggi (seperti yang diterangkan supervisor kami, Ms Xiong). Bila di Ames, kami tak pernah (atau tepatnya belum pernah) melihat pengemis dan gelandangan, maka di Chicago kami begitu mudah menemukan peminta-minta yang duduk dipinggir jalan berpakaian compang-camping  sambil menengadahkan karton (bukan tangan) yang bertuliskan ’Homeless,need some cent for eat" (sayang, saya gak punya fotonya) 
Wajah Chicago

Pose di depan salah satu gedung pencakar langit Chicago

Ames yang tenang, kalem dan nampak'baik-baik'


Individualistik masyarakat kota besar pun nampak dikeseharian masyarakat Chicago. Tidak ada senyum basa-basi seperti yang biasa dilakukan masyarkat Ames bila berpapasan di jalan. Diversity di Chicago juga sangat nampak. Orang-orang dari berbagai ras dan etnis nampak dimana-mana. Menurut pengamatan saya, tidak susah untuk menemukan muslimah berjilbab di kota ini, sebab selama beberapa hari saya di sana, tidak jarang saya melihat atau berpapasan dengan para jilbaber. Kebanyakan mereka berwajah timur tengah…
(To be Continued, penulisnya harus kerja PR..hohohh..:P)

*SUV Apartment, Room 9B, Musim Semi 2011,disela-sela buku grammar tingkat 4.

Thursday, March 24, 2011

HERE WE ARE, UNCLE SAM!


I hopped off the plane at LAX
with a dream and my cardigan
welcome to the land of fame excess, (woah)
am I gonna fit in?

Jumped in the cab,
Here I am for the first time
Look to my right and I see the Hollywood sign
This is all so crazy
Everybody seems so famous…


(Party In The USA)

Alunan lagu Miley Cyrus serasa menggema di telingaku ketika pertama kali menjejak daratan Amerika…
hmmm jadi ini negeri itu? Negeri yang katanya Adikuasa, Superpower and Bla..bla itu..
Negeri ini dulu hanya ada dalam kepalaku dan dalam film-film
Dan sekarang….Here We Are, Uncle Sam!

Ada sensasi yang luar biasa saat kakiku pertama kali menjejak negerinya Barrack Obama ini.

KEDINGINAN!

Hahaaaa…

Brrr….AS masih winter
Rupanya salju turun tepat di saat kami tiba di bandara International St Paul Mineapollis.
Putih,semuanya tampak putih, tanah, pepohonan, rumput-rumput.
Snowfall….indah sekali..

Dengan sangat excited para IELSPer menatap butiran-butiran putih yang jatuh dari langit itu dengan takzim.

Here I am!


..and here we are!


Yes.This is America!

Alhamdulillah, kami tiba di AS dengan selamat setelah perjalanan berjam2 yg sangat melelahkan.
Delta Airlines yang membawa kami ke Negeri paman Sam ini, landing sekitar pukul 12 waktu AS di bandara St Paul Mineapollis, Minesotta. Bandara ini adalah point of entry kami u/ memasuki Amerika Serikat.
St Paul Minneapolis International Airport


Di bandara inilah kami harus proses imigrasi yang cukup mendebarkan. Seperti yang telah kami peroleh sewaktu Pre-Departure Orientation, saat memasuki AS kami harus berhati2, karna kesalahan sedikit akan berakibat kami akan melalui secondary inspection, let’s say semacam interogasi di ruang tertutup dari petugas imigrasi (serem gak tuh??). 

Hari itu, hanya satu dari kami ber-19 yang harus melewati proses itu, yaitu bang Ali. Cukup lama ia diproses, sampe2 kami harus menunggu berjam-jam (syukur waktu itu pesawat kami take off nanti sore) jadi tidak perlu khawatir untuk ketinggalan pesawat. Hampir 2 jam (or 3 jam) Ali diperiksa petugas imigrasi dan diberondong dengan berbagai pertanyaan, alhamdulillah akhirnya ia bisa lolos dan bergabung bersama kami.
Waiting for Ali



TENTANG BANDARA MINNEAPOLLIS


Hmmm….bandara ini sangat luas. Meski saya tidak menjelajahi seluruhnya.


Tapi kalo dibandingkan dengan Changi Singapore, tetap bagusan Changi. Changi Airport terlihat sangat modern. Cakep pokoknya.

Oh ya, ada satu kejadian menarik waktu saya berada di St Paul, saya ketemu artis HOLLYWOOD!, Rob Sneijde. Artis komedy AS. Dia maen dibanyak film seperti Bedtime Stories dan home alone 2. Wah gak disangka-sangka kami bisa bertemu denganya bukan hanya bertemu malah, tapi berbincang-bincang, & foto bareng,orangnya ramah..
With Rob Scneider, lumayanlah..Artis Hollywood bo'hohoo

Kami meninggalkan Minnesota pukul 7 malam dan terbang menuju Des Moines, Ibu kota Iowa,menumpangi pesawat kecil. Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 20 menit. Dalam sekejap, kami kembali mendarat…HERE WE ARE AGAIN..IOWA!

FINAL DESTINATION, IOWA!

Di Iowa kami di sambut hangat dan dijemput oleh 3 orang: Alyssa Xiong, supervisor kami dari IEOP Iowa State University, Chris Cassucio , program Officer perwakilan IIE dari New York, dan Jared (entah siapa dirinya, saya kurang taustatusnya sebagai apa,hohoo). Ms Xiong, wanita yang selama ini selalu memantau kami via email & Web, ternyata adalah orang yang sangat ramah & hangat, kami langsung menyukainya dan langsung akrab denganya. Begitu juga dengan Chriss (orangnya cakep loo..hohohh..)kalo Jared agak pendiam tapi ramah juga.

Dari bandara Des Moines( bandaranya kecil bo’), kami melanjutkan perjalanan ke Ames dengan Van.
Malam yang dingin,salju nampak dimana-mana.
Kami menggigil ketika harus menarik koper dan berjalan keluar bandara menuju Van.

Perjalanan ke Ames dari Des Moines sekitar 45 menit. Kami tiba di Ames sekitar pukul 9 malam, dan menginap di sebuah motel (motel super 8 namanya. Di sana kami akan menginap semalam sebelum pindah ke Apartement yang telah disiapkan oleh IIE & ISU.

Setelah dinner (dengan Pizza! Sama sekali tidak ada nasi), kami naik untuk beristirahat. Perjalanan panjang dari Indonesia ke AS cukup membuat kami lelah, namun juga excited untuk menikmati hari pertama di AS..
Pizza Party, whadda shocking Dinner! (dengan bodohnya saya mengharapkan nasi)


Sebagian dari kami( termasuk saya), masih belum percaya kalau kami benar-benar telah sampai di AS, rasanya seperti mimpi.
Dari jendela kamar, saya memandang langit malam Amerika.
Cerah penuh bintang.

Malam itu, 26 Februari 2011, adalah malam pertama kami, sembilan belas anak muda yang berasal dari negeri nun jauh di timur, ‘terlelap ‘di pangkuan Paman Sam.

Sunday, March 13, 2011

Journey to the West

Hoaaaa...sudah lama blog ini nganggur. Huhuu..aktivitas disini padat banget, makanya pulang kampus biasa langsung tidur(pengaruh jetlag). Jadi gak ada waktu buat corat-coret blog saya yang sangat sederhana sekali ini.

Hmmm...actually, banyak banget cerita yang ingin saya bagi kali ini,terutama tentang hari-hari pertama saya di negeri Paman Sam ini.

Tapi mulai dari mana yah??*jadi bingung*
dari perjalanan aja dah. Kebetulan saya sempat mencoret-coret sesuatu di atas pesawat dalam perjalanan menuju AS.

Cekidot!:)

26 February 2011, 22.30, di atas Pesawat Delta Airlines L620


Well…pada note kali ini, saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan kami (para IELSP-ers) ke USA


@ Soetta Internastional Airport, Before Leaving
Yeah….Sudah hampir dua hari perjalanan menuju US ini kami lakukan. Sekitar 11 jam lagi dan kami akan tiba di negeri Paman Sam…Yihaa…
So far perjalanan ini berjalan lancar, meski kemarin seorang teman kehilangan tiketnya di Soekarno Hatta. sempat panik sih…namun, Alhamdulillah akhirnya semuanya bisa teratasi.

Kami berangkat dari Bandara Sukarno Hatta pukul 20.30 by Singapore Airlines(SQ), yang kata temanku adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling bagus pelayanannya…(setelah ku cek di google ternyata SQ menempati ranking pertama sebagai maskapai terbaik di dunia..whoaaa..:D)


Hmmm…iya juga sih…fasilitasnya OK,meski perjalanan ke Singapore hanya berlangsung singkat, tapi kami dijamu fasilitas yang oke banget
Saya yang baru kali ini naek pesawat asing,cukup menikmati perjalanan singkat kemarin.

Tiba di Singapore sekitar pukul setengah sebelas malam (waktu Singapore lebih cepat sejam dari Jakarta), saya dan teman-teman (terutama yg baru kali ini menginjakkkan kaki di luar Indonesia) langsung heboh. Dan sudah ditebak, hal pertama yg kami lakukan adalah……Poto-poto…

Saya pribadi cukup takjub dengan Bandara Changi itu. Sumpah keren banget. Arsitekturnya modern.
Di Changi kami transit cukup lama, sekitar 7 sampe 8 jaa. Makanya kami diberikan fasilitas oleh pihak IIEF untuk check in di rainforest Lounge sambil menunggu fligth selanjutnya. Suer..keren banget loungenya…kami diberi fasilitas makan sama shower dan tentunya akses intenet.

Subuhnya jam 3 lewat 20 kami langsung turun untuk checkin flight berikutnya ke Tokyo, Jepang. Perjalanan ke Tokyo dilanjutkan dengan pesawat Delta Airlines milik maskapai penerbangan Amerika. Pesawatnya gedee banget…tapi agak seram juga soalnya pas di atas banyak kali guncangan kami rasakan(phobia kambuh)

Perjalanan ke Jepang berlangsung cukup panjang sekitar 7 sampe 8 jam. Kami sampai di Narita Airport Tokyo pukul 1 siang dan langsung mencari terminal n gate berikutnya untuk melanjutkan perjalan ke US.

Narita International Airport, Tokyo, Jepang

Di Jepang kami hanya sebentar. Makanya gak ada waktu buat foto-foto & menjelajah takut kesasar n akhirnya ketinggalan pesawat berikutnya.

Dari Jepang kami akan terbang ke US dan masuk melalui pintu bandara Saint Paul Mineapollis,Minnesota. Masih menggunakan Delta Airlines pukul 4 sore kami take off, Gila..perjalannya lamaa banget. Sampe saat saya nulis ini pun belum nyampe2.

DL yang kami naiki sekarang gak sebagus kayak yang kami naiki dari Singapore kemarin TVnya hanya satu di depan jadi gak bisa milih-milih film yang mau diputar…

Perjalanan ke US membutuhkan waktu sekitar 11 sampe 13 jam dan kami akan terbang menyeberangi samudra pasifik menuju benua Amerika

Diatas Delta Airlines L260 dengan mata ngantuk

Membayangkan di bawah sana adalah samudra dingin dan gelap saya jadi merinding dan berharap perjalanan kami ini akan lancar n' aman-aman saja(ngeri dengan turbulensi pesawat yg berkali-kali di atas samudra Pasifik..hiii)

Gak sabar untuk bisa sampe di US….terus terang saya udah capekk banget. Dalam perjalanan kali ini kami akan melewati zona waktu yang berbeda,karena di Amerilka sekarang masih siang(sementara saat ini dipesawat menunjukkan pukul 11 malam….

Jadi pengen tahu gimana rasanya melewati zona waktu. Makanya saya melek (sambil ngetik ini)
teman2-temen yang lain udah pada tidur semua.

*On My Way To USA, February, 25th

Sunday, March 27, 2011

Musim Semi di Illinois #Catatan Perjalanan Singkat di Kampung Abraham Lincoln Part I

Pada suatu malam di musim panas,bulan oktober ,1871, sebuah percikan api kecil berujung malapetaka terjadi di sebuah lumbung kecil milik pasangan O’leary,di sudut kota Chicago, Illinois. Kala itu, Chicago masih berumur sangat muda, tidak semodern saat ini. Kebanyakan bangunannya masih terbuat dari kayu. Percikan apa itu merembes ke rumah-rumah sekitarnya sehingga berujung pada tragedy besar yang di kenal dengan sebutan”The GREAT FIRE CHICAGO’ dan tercatat sebgai salah satu kebakaran terhebat dalam sejarah. Ratusan orang tewas, ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Selama berhari-hari kota itu menjadi lautan api. Chicago lumpuh total, orang-orang kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta benda. Saudagar kaya berubah jadi pengemis miskin berpakaian compang-comping, tingkat kriminalitas meningkat dratis sejak saat itu. Namun kota itu tidak ‘mati’.Sebab beratus tahun kemudian, Chicago menjelma sebagai salah satu kota termodern dan terkenal di dunia.

Chicago, It's America!

Mendengar kata Chicago, semua orang pasti tahu bahwa kata itu menunjuk pada sebuah kota di Amerika Serikat. Chicago telah lama digambarkan di film-film barat, dijadikan lokasi syuting video klip, disebutkan di buku sejarah dan lain sebagainya. Chicago merupakan kota terbesar di Illinois. Illinois sangat lekat dengan nama-nama orang terkenal, sebut saja Abraham Lincoln, presiden ke 16 AS, dan Barrack Obama, yang sebelum menjadi presiden ke 44 AS, dikenal sebagai’sang senator dari Illinois. Juga Al-Capone, si mafia yang namanya terkenal di antara para gangster.

Saya menyebutnya sebagai sebuah keberuntungan, ketika saya dan ke 18 teman dari Indonesia bisa berkunjung ke kota terbesar ke – 3 di Amerika serikat itu. Menikmati musim semi di kota kosmopolitan dengan gedung-gedung pencakar langit yang berarsitektur luar biasa, dengan orang-orang yang berlalu lalang di pusat kota. Hiruk pikuknya benar-benar terasa. 

Di Chicago, Untuk pertama kalinya sejak saya tiba di AS, saya benar-benar merasa sedang berada di Amerika.

I80 Derajat: Antara Chicago & Ames

Ames adalah sebuah kota kecil disebelah utara Des Moines, ibukota Iowa. Dari Ames, dibutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai Chicago dengan mobil. Kehidupan Ames dan Chicago sangat berbeda 180 derajat. Di Ames, tidak ada hiruk pikuk seperti di Chicago. Chicago, seperti umumnya kota besar di dunia, memiliki tingkat kriminalitas yang cukup tinggi (seperti yang diterangkan supervisor kami, Ms Xiong). Bila di Ames, kami tak pernah (atau tepatnya belum pernah) melihat pengemis dan gelandangan, maka di Chicago kami begitu mudah menemukan peminta-minta yang duduk dipinggir jalan berpakaian compang-camping  sambil menengadahkan karton (bukan tangan) yang bertuliskan ’Homeless,need some cent for eat" (sayang, saya gak punya fotonya) 
Wajah Chicago

Pose di depan salah satu gedung pencakar langit Chicago

Ames yang tenang, kalem dan nampak'baik-baik'


Individualistik masyarakat kota besar pun nampak dikeseharian masyarakat Chicago. Tidak ada senyum basa-basi seperti yang biasa dilakukan masyarkat Ames bila berpapasan di jalan. Diversity di Chicago juga sangat nampak. Orang-orang dari berbagai ras dan etnis nampak dimana-mana. Menurut pengamatan saya, tidak susah untuk menemukan muslimah berjilbab di kota ini, sebab selama beberapa hari saya di sana, tidak jarang saya melihat atau berpapasan dengan para jilbaber. Kebanyakan mereka berwajah timur tengah…
(To be Continued, penulisnya harus kerja PR..hohohh..:P)

*SUV Apartment, Room 9B, Musim Semi 2011,disela-sela buku grammar tingkat 4.

Thursday, March 24, 2011

HERE WE ARE, UNCLE SAM!


I hopped off the plane at LAX
with a dream and my cardigan
welcome to the land of fame excess, (woah)
am I gonna fit in?

Jumped in the cab,
Here I am for the first time
Look to my right and I see the Hollywood sign
This is all so crazy
Everybody seems so famous…


(Party In The USA)

Alunan lagu Miley Cyrus serasa menggema di telingaku ketika pertama kali menjejak daratan Amerika…
hmmm jadi ini negeri itu? Negeri yang katanya Adikuasa, Superpower and Bla..bla itu..
Negeri ini dulu hanya ada dalam kepalaku dan dalam film-film
Dan sekarang….Here We Are, Uncle Sam!

Ada sensasi yang luar biasa saat kakiku pertama kali menjejak negerinya Barrack Obama ini.

KEDINGINAN!

Hahaaaa…

Brrr….AS masih winter
Rupanya salju turun tepat di saat kami tiba di bandara International St Paul Mineapollis.
Putih,semuanya tampak putih, tanah, pepohonan, rumput-rumput.
Snowfall….indah sekali..

Dengan sangat excited para IELSPer menatap butiran-butiran putih yang jatuh dari langit itu dengan takzim.

Here I am!


..and here we are!


Yes.This is America!

Alhamdulillah, kami tiba di AS dengan selamat setelah perjalanan berjam2 yg sangat melelahkan.
Delta Airlines yang membawa kami ke Negeri paman Sam ini, landing sekitar pukul 12 waktu AS di bandara St Paul Mineapollis, Minesotta. Bandara ini adalah point of entry kami u/ memasuki Amerika Serikat.
St Paul Minneapolis International Airport


Di bandara inilah kami harus proses imigrasi yang cukup mendebarkan. Seperti yang telah kami peroleh sewaktu Pre-Departure Orientation, saat memasuki AS kami harus berhati2, karna kesalahan sedikit akan berakibat kami akan melalui secondary inspection, let’s say semacam interogasi di ruang tertutup dari petugas imigrasi (serem gak tuh??). 

Hari itu, hanya satu dari kami ber-19 yang harus melewati proses itu, yaitu bang Ali. Cukup lama ia diproses, sampe2 kami harus menunggu berjam-jam (syukur waktu itu pesawat kami take off nanti sore) jadi tidak perlu khawatir untuk ketinggalan pesawat. Hampir 2 jam (or 3 jam) Ali diperiksa petugas imigrasi dan diberondong dengan berbagai pertanyaan, alhamdulillah akhirnya ia bisa lolos dan bergabung bersama kami.
Waiting for Ali



TENTANG BANDARA MINNEAPOLLIS


Hmmm….bandara ini sangat luas. Meski saya tidak menjelajahi seluruhnya.


Tapi kalo dibandingkan dengan Changi Singapore, tetap bagusan Changi. Changi Airport terlihat sangat modern. Cakep pokoknya.

Oh ya, ada satu kejadian menarik waktu saya berada di St Paul, saya ketemu artis HOLLYWOOD!, Rob Sneijde. Artis komedy AS. Dia maen dibanyak film seperti Bedtime Stories dan home alone 2. Wah gak disangka-sangka kami bisa bertemu denganya bukan hanya bertemu malah, tapi berbincang-bincang, & foto bareng,orangnya ramah..
With Rob Scneider, lumayanlah..Artis Hollywood bo'hohoo

Kami meninggalkan Minnesota pukul 7 malam dan terbang menuju Des Moines, Ibu kota Iowa,menumpangi pesawat kecil. Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 20 menit. Dalam sekejap, kami kembali mendarat…HERE WE ARE AGAIN..IOWA!

FINAL DESTINATION, IOWA!

Di Iowa kami di sambut hangat dan dijemput oleh 3 orang: Alyssa Xiong, supervisor kami dari IEOP Iowa State University, Chris Cassucio , program Officer perwakilan IIE dari New York, dan Jared (entah siapa dirinya, saya kurang taustatusnya sebagai apa,hohoo). Ms Xiong, wanita yang selama ini selalu memantau kami via email & Web, ternyata adalah orang yang sangat ramah & hangat, kami langsung menyukainya dan langsung akrab denganya. Begitu juga dengan Chriss (orangnya cakep loo..hohohh..)kalo Jared agak pendiam tapi ramah juga.

Dari bandara Des Moines( bandaranya kecil bo’), kami melanjutkan perjalanan ke Ames dengan Van.
Malam yang dingin,salju nampak dimana-mana.
Kami menggigil ketika harus menarik koper dan berjalan keluar bandara menuju Van.

Perjalanan ke Ames dari Des Moines sekitar 45 menit. Kami tiba di Ames sekitar pukul 9 malam, dan menginap di sebuah motel (motel super 8 namanya. Di sana kami akan menginap semalam sebelum pindah ke Apartement yang telah disiapkan oleh IIE & ISU.

Setelah dinner (dengan Pizza! Sama sekali tidak ada nasi), kami naik untuk beristirahat. Perjalanan panjang dari Indonesia ke AS cukup membuat kami lelah, namun juga excited untuk menikmati hari pertama di AS..
Pizza Party, whadda shocking Dinner! (dengan bodohnya saya mengharapkan nasi)


Sebagian dari kami( termasuk saya), masih belum percaya kalau kami benar-benar telah sampai di AS, rasanya seperti mimpi.
Dari jendela kamar, saya memandang langit malam Amerika.
Cerah penuh bintang.

Malam itu, 26 Februari 2011, adalah malam pertama kami, sembilan belas anak muda yang berasal dari negeri nun jauh di timur, ‘terlelap ‘di pangkuan Paman Sam.

Sunday, March 13, 2011

Journey to the West

Hoaaaa...sudah lama blog ini nganggur. Huhuu..aktivitas disini padat banget, makanya pulang kampus biasa langsung tidur(pengaruh jetlag). Jadi gak ada waktu buat corat-coret blog saya yang sangat sederhana sekali ini.

Hmmm...actually, banyak banget cerita yang ingin saya bagi kali ini,terutama tentang hari-hari pertama saya di negeri Paman Sam ini.

Tapi mulai dari mana yah??*jadi bingung*
dari perjalanan aja dah. Kebetulan saya sempat mencoret-coret sesuatu di atas pesawat dalam perjalanan menuju AS.

Cekidot!:)

26 February 2011, 22.30, di atas Pesawat Delta Airlines L620


Well…pada note kali ini, saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan kami (para IELSP-ers) ke USA


@ Soetta Internastional Airport, Before Leaving
Yeah….Sudah hampir dua hari perjalanan menuju US ini kami lakukan. Sekitar 11 jam lagi dan kami akan tiba di negeri Paman Sam…Yihaa…
So far perjalanan ini berjalan lancar, meski kemarin seorang teman kehilangan tiketnya di Soekarno Hatta. sempat panik sih…namun, Alhamdulillah akhirnya semuanya bisa teratasi.

Kami berangkat dari Bandara Sukarno Hatta pukul 20.30 by Singapore Airlines(SQ), yang kata temanku adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling bagus pelayanannya…(setelah ku cek di google ternyata SQ menempati ranking pertama sebagai maskapai terbaik di dunia..whoaaa..:D)


Hmmm…iya juga sih…fasilitasnya OK,meski perjalanan ke Singapore hanya berlangsung singkat, tapi kami dijamu fasilitas yang oke banget
Saya yang baru kali ini naek pesawat asing,cukup menikmati perjalanan singkat kemarin.

Tiba di Singapore sekitar pukul setengah sebelas malam (waktu Singapore lebih cepat sejam dari Jakarta), saya dan teman-teman (terutama yg baru kali ini menginjakkkan kaki di luar Indonesia) langsung heboh. Dan sudah ditebak, hal pertama yg kami lakukan adalah……Poto-poto…

Saya pribadi cukup takjub dengan Bandara Changi itu. Sumpah keren banget. Arsitekturnya modern.
Di Changi kami transit cukup lama, sekitar 7 sampe 8 jaa. Makanya kami diberikan fasilitas oleh pihak IIEF untuk check in di rainforest Lounge sambil menunggu fligth selanjutnya. Suer..keren banget loungenya…kami diberi fasilitas makan sama shower dan tentunya akses intenet.

Subuhnya jam 3 lewat 20 kami langsung turun untuk checkin flight berikutnya ke Tokyo, Jepang. Perjalanan ke Tokyo dilanjutkan dengan pesawat Delta Airlines milik maskapai penerbangan Amerika. Pesawatnya gedee banget…tapi agak seram juga soalnya pas di atas banyak kali guncangan kami rasakan(phobia kambuh)

Perjalanan ke Jepang berlangsung cukup panjang sekitar 7 sampe 8 jam. Kami sampai di Narita Airport Tokyo pukul 1 siang dan langsung mencari terminal n gate berikutnya untuk melanjutkan perjalan ke US.

Narita International Airport, Tokyo, Jepang

Di Jepang kami hanya sebentar. Makanya gak ada waktu buat foto-foto & menjelajah takut kesasar n akhirnya ketinggalan pesawat berikutnya.

Dari Jepang kami akan terbang ke US dan masuk melalui pintu bandara Saint Paul Mineapollis,Minnesota. Masih menggunakan Delta Airlines pukul 4 sore kami take off, Gila..perjalannya lamaa banget. Sampe saat saya nulis ini pun belum nyampe2.

DL yang kami naiki sekarang gak sebagus kayak yang kami naiki dari Singapore kemarin TVnya hanya satu di depan jadi gak bisa milih-milih film yang mau diputar…

Perjalanan ke US membutuhkan waktu sekitar 11 sampe 13 jam dan kami akan terbang menyeberangi samudra pasifik menuju benua Amerika

Diatas Delta Airlines L260 dengan mata ngantuk

Membayangkan di bawah sana adalah samudra dingin dan gelap saya jadi merinding dan berharap perjalanan kami ini akan lancar n' aman-aman saja(ngeri dengan turbulensi pesawat yg berkali-kali di atas samudra Pasifik..hiii)

Gak sabar untuk bisa sampe di US….terus terang saya udah capekk banget. Dalam perjalanan kali ini kami akan melewati zona waktu yang berbeda,karena di Amerilka sekarang masih siang(sementara saat ini dipesawat menunjukkan pukul 11 malam….

Jadi pengen tahu gimana rasanya melewati zona waktu. Makanya saya melek (sambil ngetik ini)
teman2-temen yang lain udah pada tidur semua.

*On My Way To USA, February, 25th

Blogger templates

Free Cloud Cursors at www.totallyfreecursors.com
Kegagalan selalu membangkitkan rasa penasaran. Menyerah berarti berbuat kekonyolan. Bangkit, berlari dan teruslah berjuang! (rfs)

Sunday, March 27, 2011

Musim Semi di Illinois #Catatan Perjalanan Singkat di Kampung Abraham Lincoln Part I

Pada suatu malam di musim panas,bulan oktober ,1871, sebuah percikan api kecil berujung malapetaka terjadi di sebuah lumbung kecil milik pasangan O’leary,di sudut kota Chicago, Illinois. Kala itu, Chicago masih berumur sangat muda, tidak semodern saat ini. Kebanyakan bangunannya masih terbuat dari kayu. Percikan apa itu merembes ke rumah-rumah sekitarnya sehingga berujung pada tragedy besar yang di kenal dengan sebutan”The GREAT FIRE CHICAGO’ dan tercatat sebgai salah satu kebakaran terhebat dalam sejarah. Ratusan orang tewas, ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Selama berhari-hari kota itu menjadi lautan api. Chicago lumpuh total, orang-orang kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta benda. Saudagar kaya berubah jadi pengemis miskin berpakaian compang-comping, tingkat kriminalitas meningkat dratis sejak saat itu. Namun kota itu tidak ‘mati’.Sebab beratus tahun kemudian, Chicago menjelma sebagai salah satu kota termodern dan terkenal di dunia.

Chicago, It's America!

Mendengar kata Chicago, semua orang pasti tahu bahwa kata itu menunjuk pada sebuah kota di Amerika Serikat. Chicago telah lama digambarkan di film-film barat, dijadikan lokasi syuting video klip, disebutkan di buku sejarah dan lain sebagainya. Chicago merupakan kota terbesar di Illinois. Illinois sangat lekat dengan nama-nama orang terkenal, sebut saja Abraham Lincoln, presiden ke 16 AS, dan Barrack Obama, yang sebelum menjadi presiden ke 44 AS, dikenal sebagai’sang senator dari Illinois. Juga Al-Capone, si mafia yang namanya terkenal di antara para gangster.

Saya menyebutnya sebagai sebuah keberuntungan, ketika saya dan ke 18 teman dari Indonesia bisa berkunjung ke kota terbesar ke – 3 di Amerika serikat itu. Menikmati musim semi di kota kosmopolitan dengan gedung-gedung pencakar langit yang berarsitektur luar biasa, dengan orang-orang yang berlalu lalang di pusat kota. Hiruk pikuknya benar-benar terasa. 

Di Chicago, Untuk pertama kalinya sejak saya tiba di AS, saya benar-benar merasa sedang berada di Amerika.

I80 Derajat: Antara Chicago & Ames

Ames adalah sebuah kota kecil disebelah utara Des Moines, ibukota Iowa. Dari Ames, dibutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai Chicago dengan mobil. Kehidupan Ames dan Chicago sangat berbeda 180 derajat. Di Ames, tidak ada hiruk pikuk seperti di Chicago. Chicago, seperti umumnya kota besar di dunia, memiliki tingkat kriminalitas yang cukup tinggi (seperti yang diterangkan supervisor kami, Ms Xiong). Bila di Ames, kami tak pernah (atau tepatnya belum pernah) melihat pengemis dan gelandangan, maka di Chicago kami begitu mudah menemukan peminta-minta yang duduk dipinggir jalan berpakaian compang-camping  sambil menengadahkan karton (bukan tangan) yang bertuliskan ’Homeless,need some cent for eat" (sayang, saya gak punya fotonya) 
Wajah Chicago

Pose di depan salah satu gedung pencakar langit Chicago

Ames yang tenang, kalem dan nampak'baik-baik'


Individualistik masyarakat kota besar pun nampak dikeseharian masyarakat Chicago. Tidak ada senyum basa-basi seperti yang biasa dilakukan masyarkat Ames bila berpapasan di jalan. Diversity di Chicago juga sangat nampak. Orang-orang dari berbagai ras dan etnis nampak dimana-mana. Menurut pengamatan saya, tidak susah untuk menemukan muslimah berjilbab di kota ini, sebab selama beberapa hari saya di sana, tidak jarang saya melihat atau berpapasan dengan para jilbaber. Kebanyakan mereka berwajah timur tengah…
(To be Continued, penulisnya harus kerja PR..hohohh..:P)

*SUV Apartment, Room 9B, Musim Semi 2011,disela-sela buku grammar tingkat 4.

Thursday, March 24, 2011

HERE WE ARE, UNCLE SAM!


I hopped off the plane at LAX
with a dream and my cardigan
welcome to the land of fame excess, (woah)
am I gonna fit in?

Jumped in the cab,
Here I am for the first time
Look to my right and I see the Hollywood sign
This is all so crazy
Everybody seems so famous…


(Party In The USA)

Alunan lagu Miley Cyrus serasa menggema di telingaku ketika pertama kali menjejak daratan Amerika…
hmmm jadi ini negeri itu? Negeri yang katanya Adikuasa, Superpower and Bla..bla itu..
Negeri ini dulu hanya ada dalam kepalaku dan dalam film-film
Dan sekarang….Here We Are, Uncle Sam!

Ada sensasi yang luar biasa saat kakiku pertama kali menjejak negerinya Barrack Obama ini.

KEDINGINAN!

Hahaaaa…

Brrr….AS masih winter
Rupanya salju turun tepat di saat kami tiba di bandara International St Paul Mineapollis.
Putih,semuanya tampak putih, tanah, pepohonan, rumput-rumput.
Snowfall….indah sekali..

Dengan sangat excited para IELSPer menatap butiran-butiran putih yang jatuh dari langit itu dengan takzim.

Here I am!


..and here we are!


Yes.This is America!

Alhamdulillah, kami tiba di AS dengan selamat setelah perjalanan berjam2 yg sangat melelahkan.
Delta Airlines yang membawa kami ke Negeri paman Sam ini, landing sekitar pukul 12 waktu AS di bandara St Paul Mineapollis, Minesotta. Bandara ini adalah point of entry kami u/ memasuki Amerika Serikat.
St Paul Minneapolis International Airport


Di bandara inilah kami harus proses imigrasi yang cukup mendebarkan. Seperti yang telah kami peroleh sewaktu Pre-Departure Orientation, saat memasuki AS kami harus berhati2, karna kesalahan sedikit akan berakibat kami akan melalui secondary inspection, let’s say semacam interogasi di ruang tertutup dari petugas imigrasi (serem gak tuh??). 

Hari itu, hanya satu dari kami ber-19 yang harus melewati proses itu, yaitu bang Ali. Cukup lama ia diproses, sampe2 kami harus menunggu berjam-jam (syukur waktu itu pesawat kami take off nanti sore) jadi tidak perlu khawatir untuk ketinggalan pesawat. Hampir 2 jam (or 3 jam) Ali diperiksa petugas imigrasi dan diberondong dengan berbagai pertanyaan, alhamdulillah akhirnya ia bisa lolos dan bergabung bersama kami.
Waiting for Ali



TENTANG BANDARA MINNEAPOLLIS


Hmmm….bandara ini sangat luas. Meski saya tidak menjelajahi seluruhnya.


Tapi kalo dibandingkan dengan Changi Singapore, tetap bagusan Changi. Changi Airport terlihat sangat modern. Cakep pokoknya.

Oh ya, ada satu kejadian menarik waktu saya berada di St Paul, saya ketemu artis HOLLYWOOD!, Rob Sneijde. Artis komedy AS. Dia maen dibanyak film seperti Bedtime Stories dan home alone 2. Wah gak disangka-sangka kami bisa bertemu denganya bukan hanya bertemu malah, tapi berbincang-bincang, & foto bareng,orangnya ramah..
With Rob Scneider, lumayanlah..Artis Hollywood bo'hohoo

Kami meninggalkan Minnesota pukul 7 malam dan terbang menuju Des Moines, Ibu kota Iowa,menumpangi pesawat kecil. Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 20 menit. Dalam sekejap, kami kembali mendarat…HERE WE ARE AGAIN..IOWA!

FINAL DESTINATION, IOWA!

Di Iowa kami di sambut hangat dan dijemput oleh 3 orang: Alyssa Xiong, supervisor kami dari IEOP Iowa State University, Chris Cassucio , program Officer perwakilan IIE dari New York, dan Jared (entah siapa dirinya, saya kurang taustatusnya sebagai apa,hohoo). Ms Xiong, wanita yang selama ini selalu memantau kami via email & Web, ternyata adalah orang yang sangat ramah & hangat, kami langsung menyukainya dan langsung akrab denganya. Begitu juga dengan Chriss (orangnya cakep loo..hohohh..)kalo Jared agak pendiam tapi ramah juga.

Dari bandara Des Moines( bandaranya kecil bo’), kami melanjutkan perjalanan ke Ames dengan Van.
Malam yang dingin,salju nampak dimana-mana.
Kami menggigil ketika harus menarik koper dan berjalan keluar bandara menuju Van.

Perjalanan ke Ames dari Des Moines sekitar 45 menit. Kami tiba di Ames sekitar pukul 9 malam, dan menginap di sebuah motel (motel super 8 namanya. Di sana kami akan menginap semalam sebelum pindah ke Apartement yang telah disiapkan oleh IIE & ISU.

Setelah dinner (dengan Pizza! Sama sekali tidak ada nasi), kami naik untuk beristirahat. Perjalanan panjang dari Indonesia ke AS cukup membuat kami lelah, namun juga excited untuk menikmati hari pertama di AS..
Pizza Party, whadda shocking Dinner! (dengan bodohnya saya mengharapkan nasi)


Sebagian dari kami( termasuk saya), masih belum percaya kalau kami benar-benar telah sampai di AS, rasanya seperti mimpi.
Dari jendela kamar, saya memandang langit malam Amerika.
Cerah penuh bintang.

Malam itu, 26 Februari 2011, adalah malam pertama kami, sembilan belas anak muda yang berasal dari negeri nun jauh di timur, ‘terlelap ‘di pangkuan Paman Sam.

Sunday, March 13, 2011

Journey to the West

Hoaaaa...sudah lama blog ini nganggur. Huhuu..aktivitas disini padat banget, makanya pulang kampus biasa langsung tidur(pengaruh jetlag). Jadi gak ada waktu buat corat-coret blog saya yang sangat sederhana sekali ini.

Hmmm...actually, banyak banget cerita yang ingin saya bagi kali ini,terutama tentang hari-hari pertama saya di negeri Paman Sam ini.

Tapi mulai dari mana yah??*jadi bingung*
dari perjalanan aja dah. Kebetulan saya sempat mencoret-coret sesuatu di atas pesawat dalam perjalanan menuju AS.

Cekidot!:)

26 February 2011, 22.30, di atas Pesawat Delta Airlines L620


Well…pada note kali ini, saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan kami (para IELSP-ers) ke USA


@ Soetta Internastional Airport, Before Leaving
Yeah….Sudah hampir dua hari perjalanan menuju US ini kami lakukan. Sekitar 11 jam lagi dan kami akan tiba di negeri Paman Sam…Yihaa…
So far perjalanan ini berjalan lancar, meski kemarin seorang teman kehilangan tiketnya di Soekarno Hatta. sempat panik sih…namun, Alhamdulillah akhirnya semuanya bisa teratasi.

Kami berangkat dari Bandara Sukarno Hatta pukul 20.30 by Singapore Airlines(SQ), yang kata temanku adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling bagus pelayanannya…(setelah ku cek di google ternyata SQ menempati ranking pertama sebagai maskapai terbaik di dunia..whoaaa..:D)


Hmmm…iya juga sih…fasilitasnya OK,meski perjalanan ke Singapore hanya berlangsung singkat, tapi kami dijamu fasilitas yang oke banget
Saya yang baru kali ini naek pesawat asing,cukup menikmati perjalanan singkat kemarin.

Tiba di Singapore sekitar pukul setengah sebelas malam (waktu Singapore lebih cepat sejam dari Jakarta), saya dan teman-teman (terutama yg baru kali ini menginjakkkan kaki di luar Indonesia) langsung heboh. Dan sudah ditebak, hal pertama yg kami lakukan adalah……Poto-poto…

Saya pribadi cukup takjub dengan Bandara Changi itu. Sumpah keren banget. Arsitekturnya modern.
Di Changi kami transit cukup lama, sekitar 7 sampe 8 jaa. Makanya kami diberikan fasilitas oleh pihak IIEF untuk check in di rainforest Lounge sambil menunggu fligth selanjutnya. Suer..keren banget loungenya…kami diberi fasilitas makan sama shower dan tentunya akses intenet.

Subuhnya jam 3 lewat 20 kami langsung turun untuk checkin flight berikutnya ke Tokyo, Jepang. Perjalanan ke Tokyo dilanjutkan dengan pesawat Delta Airlines milik maskapai penerbangan Amerika. Pesawatnya gedee banget…tapi agak seram juga soalnya pas di atas banyak kali guncangan kami rasakan(phobia kambuh)

Perjalanan ke Jepang berlangsung cukup panjang sekitar 7 sampe 8 jam. Kami sampai di Narita Airport Tokyo pukul 1 siang dan langsung mencari terminal n gate berikutnya untuk melanjutkan perjalan ke US.

Narita International Airport, Tokyo, Jepang

Di Jepang kami hanya sebentar. Makanya gak ada waktu buat foto-foto & menjelajah takut kesasar n akhirnya ketinggalan pesawat berikutnya.

Dari Jepang kami akan terbang ke US dan masuk melalui pintu bandara Saint Paul Mineapollis,Minnesota. Masih menggunakan Delta Airlines pukul 4 sore kami take off, Gila..perjalannya lamaa banget. Sampe saat saya nulis ini pun belum nyampe2.

DL yang kami naiki sekarang gak sebagus kayak yang kami naiki dari Singapore kemarin TVnya hanya satu di depan jadi gak bisa milih-milih film yang mau diputar…

Perjalanan ke US membutuhkan waktu sekitar 11 sampe 13 jam dan kami akan terbang menyeberangi samudra pasifik menuju benua Amerika

Diatas Delta Airlines L260 dengan mata ngantuk

Membayangkan di bawah sana adalah samudra dingin dan gelap saya jadi merinding dan berharap perjalanan kami ini akan lancar n' aman-aman saja(ngeri dengan turbulensi pesawat yg berkali-kali di atas samudra Pasifik..hiii)

Gak sabar untuk bisa sampe di US….terus terang saya udah capekk banget. Dalam perjalanan kali ini kami akan melewati zona waktu yang berbeda,karena di Amerilka sekarang masih siang(sementara saat ini dipesawat menunjukkan pukul 11 malam….

Jadi pengen tahu gimana rasanya melewati zona waktu. Makanya saya melek (sambil ngetik ini)
teman2-temen yang lain udah pada tidur semua.

*On My Way To USA, February, 25th