Friday, June 17, 2011

KKN Vs KKP

Kemarin seorang teman curhat, katanya ia lagi bingung. Bingung memilih antara ikut Kuliah Kerja Nyata(KKN )atau Kuliah Kerja Profesi(KKP). Saya menyarankan ikut KKN, tapi dianya mikir, katanya takut hidup di kampung orang, takut diguna-guna orang, takut kalo dapat teman seposko yang menyebalkan.
Saya bilang jangan mendahului takdir, jangan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Teman saya tetap saja bimbang. Saya mengerti perasaannya. Tapi saya tetap menyarankannya untuk ikut KKN.

Well, KKN adalah salah satu fase yang harus dihadapi oleh anak kuliahan. Dari jaman dahulu hingga sekarang, meski belakangan beberapa fakultas meniadakan KKN dalam kurikulumnya dan menggantinya dengan program lain semisal magang,KKP dan sejenisnya. Di Jurusan saya sendiri, kami diwajibakan untuk ikut KKN dan magang(KKP), tidak seperti jurusan lain yang boleh memilih salah satu. Oleh sebab itu saya sudah merasakan bagaimana proses KKN maupun KKP. Dalam hal ini, menurut saya KKN adalah lebih baik. Why?teman saya bertanya.
Ini jawaban saya.

KKN:
Kita hidup 2 bulan terpisah dari orang tua, otomatis akan melatih kemandirian kita.

Kita hidup 2 bulan dengan teman seposko yang rata-rata belum kita kenal, yang berbeda sifatlatar belakang bahkan SARA artinya kita berlatih untuk saling menerima satu sama lain dan bertoleransi terhadap perbedaan.

Kita hidup 2 bulan sebagai grup dan satu kesatuan (dengan teman-teman seposko), artinya kita berlatih untuk bekerja sama.

Kita hidup 2 bulan di kampung orang, yang bisa jadi berkilo-kilo meter dari rumah kita, artinya kita berlatih untuk menerapkan sebuah pepatah “Dimana langit dijunjung, disitu langit dipijak”

Kita hidup 2 bulan sebagai agent of change, agen perubahan di masyrakat, artinya kita berlatih untuk bisa melakukan hal positif bagi masyarakat sehingga bisa berguna bagi bangsa. Kalo seumur-seumur kita merasa gak pernah berbuat apa-apa untuk negara, KKN adalah waktunya.

Kita hidup 2 bulan terjun langsung di tengah-tengah masyarakat artinya kita belajar bersosialisasi dengan baik.

Dan masih banyak lagi manfaat KKN yang saya rasakan.

Well, kalian boleh setuju atau tidak dengan pendapat saya di atas. Secara logika, apa yang saya utarakan itu masuk akal, tapi kembali pada individu masing-masing, bagaimana mereka belajar selama masa KKN itu. Selama KKN jiwa leadership kita di latih, kepercayaan diri kita juga, bagi orang-orang yang tak biasa berbicara di depan umum, KKN adalah saat yang tepat untuk melatih hal tersebut.

Sekarang kita bandingkan waktu saya magang

Saya magang di salah satu BUMN terkemuka di Indonesia.
Masuk kantor jam 8 pagi pulang jam 5 sore..
Pekerjaan yang dilakukan hanya ketik ketik something, disuruh ini-itu,duduk-duduk, nguping obrolan bapak ibu pegawai dan tidur..yeah...tidur...saking sedikitnya hal yang dilakukan, saya tidur di kantor. Bosan n malas,..

Tetapi bukan berarti saya tidak belajar apa-apa selama magang, ada beberapa hal yang saya pelajari selama magang, tentunya hal-hal yang berhubungan dengan dunia perkantoran. Saya jadi tau sistem manajemen BUMN, cara-cara marketing mereka,bagaimana sistem kerja mereka dan lain-lain sebagainya. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat ketika saya kerja kantoran kelak.

Tetapi yah begitulah, saya tetap memilih KKN sebagai pilihan utama. Meski saya hidup jauh dari mama, tinggal di posko sederhana( yang dindingnya bolong-bolong dan kalo siang kepanasan),yang jauh dari lalu-lalang kenderaan, yang kalo makan harus masak sendiri(ironisnya saya ndak tau masak), yang jauh dari penjual makanan siap saji, 2 bulan hidup tanpa TV dan kalo mau dengar berita harus merapatkan telinga di dinding nguping televisi tetangga yang volumenya kegedean, yang menurut rumor, tetangga saya di rumah paling ujung sebelum hutan adalah manusia jadi-jadian (pongko). Tapi saya tidak peduli dengan semua itu,.. saya senang KKN. Saya punya teman -teman yang menyenangkan, yang lugu tapi sangat tulus, membantu semua program KKN kami sampai selesai, yang mengajak saya dan teman-teman seposko jalan-jalan ke dalam hutan, mendaki gunung, mengambil kelapa muda, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Saya punya murid-murid SD yang lucu-lucu, yang baru pertama kali belajar bahasa inggris ketika saya ajar, saya berkenalan dengan warga desa yang ramah dan baik-baik. Menurut saya itu lebih menyenangkan dari pada masuk di kantor megah, yang adem karena setiap sudutnya ada AC, yang pegawai-pegawainya bermobil dan bergaji besar, yang obrolannya adalah tentang hal-hal high class, dan laim sebagainya.

"Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang diamalkan dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"

Waktu KKN, untuk pertama kalinya dalam hidup saya merasa berguna bagi orang lain. Bisa bekerja sama dan saling membantu masyarakat yang membutuhkan. Hoaa...feel so handy...:D..senang rasanya...

Tetapi, sekali lagi saya bilang semuanya tergantung individu masing-masing, saya pribadi lebih senang berpetualang a la si Bolang di kampung orang daripada harus duduk manis dan bergaya a la wanita kantoran..
Entah bagaimana dengan teman saya itu?Hmm..saya tidak tau.

4 comments:

  1. akhirnya saya nyasar keblogmu...heheh
    wahh banyak bintangnya...

    ReplyDelete
  2. hahahaaa....sering-seringlah nyasar kemari..tapi harap maklum..blog ini sangat sederhana sekali..haha

    ReplyDelete
  3. bagusss...
    emailmu apa nanti sy kirm tutorial blogg...

    ReplyDelete
  4. hhahahaa, sya saja kaget ketika adhy tau2 saja sudah mengikutiku. wkkk..

    ika: btw kayaknya sy tau siapa yg ko mksud dlm tulisanmu ini kisanak

    adi : di, blogku jg msh sederhana bgt.plis sent it to me as well

    ReplyDelete

Friday, June 17, 2011

KKN Vs KKP

Kemarin seorang teman curhat, katanya ia lagi bingung. Bingung memilih antara ikut Kuliah Kerja Nyata(KKN )atau Kuliah Kerja Profesi(KKP). Saya menyarankan ikut KKN, tapi dianya mikir, katanya takut hidup di kampung orang, takut diguna-guna orang, takut kalo dapat teman seposko yang menyebalkan.
Saya bilang jangan mendahului takdir, jangan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Teman saya tetap saja bimbang. Saya mengerti perasaannya. Tapi saya tetap menyarankannya untuk ikut KKN.

Well, KKN adalah salah satu fase yang harus dihadapi oleh anak kuliahan. Dari jaman dahulu hingga sekarang, meski belakangan beberapa fakultas meniadakan KKN dalam kurikulumnya dan menggantinya dengan program lain semisal magang,KKP dan sejenisnya. Di Jurusan saya sendiri, kami diwajibakan untuk ikut KKN dan magang(KKP), tidak seperti jurusan lain yang boleh memilih salah satu. Oleh sebab itu saya sudah merasakan bagaimana proses KKN maupun KKP. Dalam hal ini, menurut saya KKN adalah lebih baik. Why?teman saya bertanya.
Ini jawaban saya.

KKN:
Kita hidup 2 bulan terpisah dari orang tua, otomatis akan melatih kemandirian kita.

Kita hidup 2 bulan dengan teman seposko yang rata-rata belum kita kenal, yang berbeda sifatlatar belakang bahkan SARA artinya kita berlatih untuk saling menerima satu sama lain dan bertoleransi terhadap perbedaan.

Kita hidup 2 bulan sebagai grup dan satu kesatuan (dengan teman-teman seposko), artinya kita berlatih untuk bekerja sama.

Kita hidup 2 bulan di kampung orang, yang bisa jadi berkilo-kilo meter dari rumah kita, artinya kita berlatih untuk menerapkan sebuah pepatah “Dimana langit dijunjung, disitu langit dipijak”

Kita hidup 2 bulan sebagai agent of change, agen perubahan di masyrakat, artinya kita berlatih untuk bisa melakukan hal positif bagi masyarakat sehingga bisa berguna bagi bangsa. Kalo seumur-seumur kita merasa gak pernah berbuat apa-apa untuk negara, KKN adalah waktunya.

Kita hidup 2 bulan terjun langsung di tengah-tengah masyarakat artinya kita belajar bersosialisasi dengan baik.

Dan masih banyak lagi manfaat KKN yang saya rasakan.

Well, kalian boleh setuju atau tidak dengan pendapat saya di atas. Secara logika, apa yang saya utarakan itu masuk akal, tapi kembali pada individu masing-masing, bagaimana mereka belajar selama masa KKN itu. Selama KKN jiwa leadership kita di latih, kepercayaan diri kita juga, bagi orang-orang yang tak biasa berbicara di depan umum, KKN adalah saat yang tepat untuk melatih hal tersebut.

Sekarang kita bandingkan waktu saya magang

Saya magang di salah satu BUMN terkemuka di Indonesia.
Masuk kantor jam 8 pagi pulang jam 5 sore..
Pekerjaan yang dilakukan hanya ketik ketik something, disuruh ini-itu,duduk-duduk, nguping obrolan bapak ibu pegawai dan tidur..yeah...tidur...saking sedikitnya hal yang dilakukan, saya tidur di kantor. Bosan n malas,..

Tetapi bukan berarti saya tidak belajar apa-apa selama magang, ada beberapa hal yang saya pelajari selama magang, tentunya hal-hal yang berhubungan dengan dunia perkantoran. Saya jadi tau sistem manajemen BUMN, cara-cara marketing mereka,bagaimana sistem kerja mereka dan lain-lain sebagainya. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat ketika saya kerja kantoran kelak.

Tetapi yah begitulah, saya tetap memilih KKN sebagai pilihan utama. Meski saya hidup jauh dari mama, tinggal di posko sederhana( yang dindingnya bolong-bolong dan kalo siang kepanasan),yang jauh dari lalu-lalang kenderaan, yang kalo makan harus masak sendiri(ironisnya saya ndak tau masak), yang jauh dari penjual makanan siap saji, 2 bulan hidup tanpa TV dan kalo mau dengar berita harus merapatkan telinga di dinding nguping televisi tetangga yang volumenya kegedean, yang menurut rumor, tetangga saya di rumah paling ujung sebelum hutan adalah manusia jadi-jadian (pongko). Tapi saya tidak peduli dengan semua itu,.. saya senang KKN. Saya punya teman -teman yang menyenangkan, yang lugu tapi sangat tulus, membantu semua program KKN kami sampai selesai, yang mengajak saya dan teman-teman seposko jalan-jalan ke dalam hutan, mendaki gunung, mengambil kelapa muda, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Saya punya murid-murid SD yang lucu-lucu, yang baru pertama kali belajar bahasa inggris ketika saya ajar, saya berkenalan dengan warga desa yang ramah dan baik-baik. Menurut saya itu lebih menyenangkan dari pada masuk di kantor megah, yang adem karena setiap sudutnya ada AC, yang pegawai-pegawainya bermobil dan bergaji besar, yang obrolannya adalah tentang hal-hal high class, dan laim sebagainya.

"Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang diamalkan dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"

Waktu KKN, untuk pertama kalinya dalam hidup saya merasa berguna bagi orang lain. Bisa bekerja sama dan saling membantu masyarakat yang membutuhkan. Hoaa...feel so handy...:D..senang rasanya...

Tetapi, sekali lagi saya bilang semuanya tergantung individu masing-masing, saya pribadi lebih senang berpetualang a la si Bolang di kampung orang daripada harus duduk manis dan bergaya a la wanita kantoran..
Entah bagaimana dengan teman saya itu?Hmm..saya tidak tau.

4 comments:

  1. akhirnya saya nyasar keblogmu...heheh
    wahh banyak bintangnya...

    ReplyDelete
  2. hahahaaa....sering-seringlah nyasar kemari..tapi harap maklum..blog ini sangat sederhana sekali..haha

    ReplyDelete
  3. bagusss...
    emailmu apa nanti sy kirm tutorial blogg...

    ReplyDelete
  4. hhahahaa, sya saja kaget ketika adhy tau2 saja sudah mengikutiku. wkkk..

    ika: btw kayaknya sy tau siapa yg ko mksud dlm tulisanmu ini kisanak

    adi : di, blogku jg msh sederhana bgt.plis sent it to me as well

    ReplyDelete

Blogger templates

Free Cloud Cursors at www.totallyfreecursors.com
Kegagalan selalu membangkitkan rasa penasaran. Menyerah berarti berbuat kekonyolan. Bangkit, berlari dan teruslah berjuang! (rfs)

Friday, June 17, 2011

KKN Vs KKP

Kemarin seorang teman curhat, katanya ia lagi bingung. Bingung memilih antara ikut Kuliah Kerja Nyata(KKN )atau Kuliah Kerja Profesi(KKP). Saya menyarankan ikut KKN, tapi dianya mikir, katanya takut hidup di kampung orang, takut diguna-guna orang, takut kalo dapat teman seposko yang menyebalkan.
Saya bilang jangan mendahului takdir, jangan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Teman saya tetap saja bimbang. Saya mengerti perasaannya. Tapi saya tetap menyarankannya untuk ikut KKN.

Well, KKN adalah salah satu fase yang harus dihadapi oleh anak kuliahan. Dari jaman dahulu hingga sekarang, meski belakangan beberapa fakultas meniadakan KKN dalam kurikulumnya dan menggantinya dengan program lain semisal magang,KKP dan sejenisnya. Di Jurusan saya sendiri, kami diwajibakan untuk ikut KKN dan magang(KKP), tidak seperti jurusan lain yang boleh memilih salah satu. Oleh sebab itu saya sudah merasakan bagaimana proses KKN maupun KKP. Dalam hal ini, menurut saya KKN adalah lebih baik. Why?teman saya bertanya.
Ini jawaban saya.

KKN:
Kita hidup 2 bulan terpisah dari orang tua, otomatis akan melatih kemandirian kita.

Kita hidup 2 bulan dengan teman seposko yang rata-rata belum kita kenal, yang berbeda sifatlatar belakang bahkan SARA artinya kita berlatih untuk saling menerima satu sama lain dan bertoleransi terhadap perbedaan.

Kita hidup 2 bulan sebagai grup dan satu kesatuan (dengan teman-teman seposko), artinya kita berlatih untuk bekerja sama.

Kita hidup 2 bulan di kampung orang, yang bisa jadi berkilo-kilo meter dari rumah kita, artinya kita berlatih untuk menerapkan sebuah pepatah “Dimana langit dijunjung, disitu langit dipijak”

Kita hidup 2 bulan sebagai agent of change, agen perubahan di masyrakat, artinya kita berlatih untuk bisa melakukan hal positif bagi masyarakat sehingga bisa berguna bagi bangsa. Kalo seumur-seumur kita merasa gak pernah berbuat apa-apa untuk negara, KKN adalah waktunya.

Kita hidup 2 bulan terjun langsung di tengah-tengah masyarakat artinya kita belajar bersosialisasi dengan baik.

Dan masih banyak lagi manfaat KKN yang saya rasakan.

Well, kalian boleh setuju atau tidak dengan pendapat saya di atas. Secara logika, apa yang saya utarakan itu masuk akal, tapi kembali pada individu masing-masing, bagaimana mereka belajar selama masa KKN itu. Selama KKN jiwa leadership kita di latih, kepercayaan diri kita juga, bagi orang-orang yang tak biasa berbicara di depan umum, KKN adalah saat yang tepat untuk melatih hal tersebut.

Sekarang kita bandingkan waktu saya magang

Saya magang di salah satu BUMN terkemuka di Indonesia.
Masuk kantor jam 8 pagi pulang jam 5 sore..
Pekerjaan yang dilakukan hanya ketik ketik something, disuruh ini-itu,duduk-duduk, nguping obrolan bapak ibu pegawai dan tidur..yeah...tidur...saking sedikitnya hal yang dilakukan, saya tidur di kantor. Bosan n malas,..

Tetapi bukan berarti saya tidak belajar apa-apa selama magang, ada beberapa hal yang saya pelajari selama magang, tentunya hal-hal yang berhubungan dengan dunia perkantoran. Saya jadi tau sistem manajemen BUMN, cara-cara marketing mereka,bagaimana sistem kerja mereka dan lain-lain sebagainya. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat ketika saya kerja kantoran kelak.

Tetapi yah begitulah, saya tetap memilih KKN sebagai pilihan utama. Meski saya hidup jauh dari mama, tinggal di posko sederhana( yang dindingnya bolong-bolong dan kalo siang kepanasan),yang jauh dari lalu-lalang kenderaan, yang kalo makan harus masak sendiri(ironisnya saya ndak tau masak), yang jauh dari penjual makanan siap saji, 2 bulan hidup tanpa TV dan kalo mau dengar berita harus merapatkan telinga di dinding nguping televisi tetangga yang volumenya kegedean, yang menurut rumor, tetangga saya di rumah paling ujung sebelum hutan adalah manusia jadi-jadian (pongko). Tapi saya tidak peduli dengan semua itu,.. saya senang KKN. Saya punya teman -teman yang menyenangkan, yang lugu tapi sangat tulus, membantu semua program KKN kami sampai selesai, yang mengajak saya dan teman-teman seposko jalan-jalan ke dalam hutan, mendaki gunung, mengambil kelapa muda, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Saya punya murid-murid SD yang lucu-lucu, yang baru pertama kali belajar bahasa inggris ketika saya ajar, saya berkenalan dengan warga desa yang ramah dan baik-baik. Menurut saya itu lebih menyenangkan dari pada masuk di kantor megah, yang adem karena setiap sudutnya ada AC, yang pegawai-pegawainya bermobil dan bergaji besar, yang obrolannya adalah tentang hal-hal high class, dan laim sebagainya.

"Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang diamalkan dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"

Waktu KKN, untuk pertama kalinya dalam hidup saya merasa berguna bagi orang lain. Bisa bekerja sama dan saling membantu masyarakat yang membutuhkan. Hoaa...feel so handy...:D..senang rasanya...

Tetapi, sekali lagi saya bilang semuanya tergantung individu masing-masing, saya pribadi lebih senang berpetualang a la si Bolang di kampung orang daripada harus duduk manis dan bergaya a la wanita kantoran..
Entah bagaimana dengan teman saya itu?Hmm..saya tidak tau.

4 comments:

  1. akhirnya saya nyasar keblogmu...heheh
    wahh banyak bintangnya...

    ReplyDelete
  2. hahahaaa....sering-seringlah nyasar kemari..tapi harap maklum..blog ini sangat sederhana sekali..haha

    ReplyDelete
  3. bagusss...
    emailmu apa nanti sy kirm tutorial blogg...

    ReplyDelete
  4. hhahahaa, sya saja kaget ketika adhy tau2 saja sudah mengikutiku. wkkk..

    ika: btw kayaknya sy tau siapa yg ko mksud dlm tulisanmu ini kisanak

    adi : di, blogku jg msh sederhana bgt.plis sent it to me as well

    ReplyDelete